Berdasarkan keterangan dokter, Riyanto menjelaskan bahwa anaknya mengalami patah tulang di bagian dada dan tulang rusuk sebelah kiri. Ia mengaku menandatangani surat persetujuan tindakan operasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak di paru-paru anaknya.
Namun, saat operasi ternyata bukan udara yang keluar, melainkan darah. Putri akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami pendarahan hebat di bagian limpa.
“Bapak sempat melihat dia dipacu jantung, tapi enggak tega jadi bapak keluar [ruangan],” katanya saat beritajateng.tv temui di rumahnya pada Jumat, 5 Desember 2025.
Almarhumah kemudian dimakamkan di TPU Bergota 1 pada Kamis, 4 Desember 2025 pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan laporan kepolisian yang dihimpun Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, mobil Hyundai Creta Trend warna putih tahun 2024 yang dikemudikan Wu Lili melaju dari arah Selatan (Suratmo) menuju Utara (Kalibanteng).
Saat melintas di lokasi, pengemudi yang dugaan kuat dalam pengaruh minuman beralkohol kehilangan konsentrasi dan laju kendaraan menjadi tidak stabil.
BACA JUGA: Sosok Putri Korban Tewas Ditabrak WNA di Abdurrahmansaleh, Lulusan Baru UNNES dengan Jiwa Sosial Tinggi
Mobil tiba-tiba oleng ke kanan, kemudian menabrak dua pengendara sepeda motor dari arah berlawanan.
Honda Beat hitam (2017) yang Putri D.T kendarai, mahasiswi kelahiran 2003 asal Semarang Barat. Kemudian, Honda PCX merah (2021) di kendarai Mei R.D (lahir 2007), mahasiswi asal Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.
Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita, memastikan penanganan perkara berlangsung sesuai prosedur. Petugas telah mengamankan pelaku, memeriksa kadar alkohol, menyita barang bukti kendaraan, serta meminta keterangan saksi.
“Masih kita dalami. Masih dalam rangkaian penyelidikan,” ujarnya. (*)
Editor: Farah Nazila













