Kemudian ada produk arabika dengan warna cokelat muda, yang berbeda dengan kopi robusta wine. Selain itu, tersedia juga produk robusta dengan cita rasa pahit. Ketua Kelompok Wanita Tani Manggar Lestari, di Kampung Kopi, Sri Yatun yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat di Desa Wisata Lerep.
Sri Yatun memperkenalkan Desa Wisata Lerep sebagai desa wisata yang terkenal dengan berbagai potensi, salah satunya dalam produksi kopi. Mahasiswa Ilmu Komunikasi di ajak berkeliling ke kebun kopi, serta ditunjukkan proses penjemuran kopi.
“Mulai panen pada bulan Juni, Juli, sampai pertengahan Agustus,” ucapnya.
Selain itu, Sri Yatun mengatakan kesulitannya dalam pemasaran karena tidak terlalu paham dengan cara memasarkan produknya lewat online. Ia juga mengandalkan ketika ada kunjungan wisata dan mengikuti kegiatan pasar UMKM kuliner. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.