Jateng

Gagal Ikut Lomba Tari Berhadiah Trophy Gubernur Jateng, Puluhan Orang Tua Ngamuk di Taman Indonesia Kaya Semarang

×

Gagal Ikut Lomba Tari Berhadiah Trophy Gubernur Jateng, Puluhan Orang Tua Ngamuk di Taman Indonesia Kaya Semarang

Sebarkan artikel ini
lomba SEC semarang APMIKIMMDO Tari
Suasana adu mulut antara orang tua dan pendamping anak-anak peserta lomba dan perwakilan penyelenggara lomba dari SEC di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang, Jumat, 20 Desember 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Neni mengaku kecewa berat. Tak hanya biaya pendaftaran, ia mengaku rugi secara materiil dan waktu.

“Kecewa banget lah, saya modalnya banyak lo. Ada rias, kostum, buat pelatihan, sekitar Rp350.000 belum sama properti,” pungkasnya.

Ketua Penyelenggara Lomba Klaim Sudah Ajukan Surat untuk Trophy ke Pemprov

Sementara itu, salah satu perwakilan penyelenggara lomba tari tradisional SEC, Mei Fita, merespons kekecewaan puluhan peserta dan orang tua di lokasi kejadian.

Orang tua dan pendamping berteriak kepada Mei, sambil menuntun Mei menghadap Kantor Gubernur Jawa Tengah yang berlokasi tak jauh dari Taman Indonesia Kaya.

BACA JUGA: Fenomena No Viral No Justice Marak, Komisi III DPR RI: Polisi Tak Perlu Merasa Keduluan

Awak media berhasil mendapat keterangan singkat dari Mei.

Mei menyebut, pihaknya selaku penyelenggara menawarkan dua opsi, tetap melanjutkan lomba atau membayar kompensasi.

“Ya gapapa, kita selesaikan. Secara penawaran kami tadi kan ada dua, yang masih minat nari kita lanjutkan karena jurinya ada. Kedua, bagi yang sudah terlanjur pulang nanti kita kompensasi, itu saja,” jelas Mei.

Soal trophy Gubernur Jawa Tengah, Mei mengaku pihaknya sudah mengajukan surat permohonan untuk trophy. Namun, kata dia, Pemprov Jawa Tengah belum bisa menyanggupi permintaan tersebut.

“Kami sudah mengajukan surat permohonan untuk trophy, cuma mungkin ini akhir tahun, sehingga waktu surat itu dijawab itu belum bisa. Tetapi kami punya trophy dari tingkat provinsi,” ucap dia.

Disinyalir, Mei merupakan pengajar atau dosen di UPGRIS Semarang. Saat ditanya terkait statusnya sebagai dosen, ia menyebut hal itu tak relevan dengan acara tersebut.

“Dari SEC. Loh itu [jabatan sebagai Dosen Upgris] gak ada hubungannya,” pungkas Mei. (*)

Editor: Farah Nazila

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan