SEMARANG, beritajateng.tv – Pembahasan enam hari sekolah untuk siswa SMA/SMK negeri di Jawa Tengah masih berlangsung. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin, menyebut pihaknya melibatkan kampus dan akademisi sebelum menerapkan kebijakan enam hari sekolah tersebut.
“[Kemarin bertemu akademisi] iya, bahas kelanjutan [enam hari sekolah],” ujar Gus Yasin singkat saat dijumpai di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa, 25 November 2025.
Dari hasil pembahasan itu, Gus Yasin menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan sosialisasi terkait penerapan enam hari sekolah kepada masyarakat, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua. Sosialisasi tersebut akan dilakukan secepat mungkin, tidak menunggu hingga semester depan.
BACA JUGA: Kaji Wacana Enam Hari Sekolah, Pemprov Jateng Libatkan Perguruan Tinggi, Pakar, dan Dewan Pendidikan
“Nah, hasilnya akan kami tindak lanjuti untuk sosialisasi ke masyarakat. Sekarang mulai sosialisasi. Ya, kami sosialisasikan bagaimana nanti keadaan masyarakatnya, penerimaan siswa-siswinya, termasuk sekolahnya sudah siap apa belum,” jelas Gus Yasin.
Lebih jauh, Gus Yasin menjelaskan skema sekolah enam hari itu berdampak pada perubahan jam sekolah.
“Kalau enam hari itu Jumat kita pulang jam 11.00, nanti Sabtu pulangnya jam 11.00 atau jam 12.00. Enggak penuh ya,” tegas dia.
Ketua PGRI Jateng tak setuju enam hari sekolah, Gus Yasin: Mungkin Pak Muhdi belum tahu
Sebelumnya, Ketua PGRI Jawa Tengah sekaligus Anggota DPD, Muhdi, sempat menolak wacana sekolah enam hari itu. Muhdi menganggap kebijakan enam hari sekolah itu justru membuat pendidikan di Jawa Tengah mundur.













