Bahkan atas permasalahan yang beberapa waktu lalu sempat terjadi, BGN juga sudah memberikan teguran maupun catatan.
“Mudah-mudahan tidak ada catatan tambahan yang bisa berujung dengan sanksi,” lanjutnya.
Terkait anggaran dari Pemerintah, Sony menyampaikan sudah ditentukan dan BGN sekarang sudah menggunakan virtual account.
Di mana setiap pembelanjaan ada dua pihak yang terlibat, yakni maker dalam hal ini pihak yayasan serta ada approval, di mana Kepala SPPG bisa sebagai approval.
BACA JUGA: Tak Mau Lagi Kasus Makanan Basi MBG, Ombudsman Minta Kepala Daerah di Jateng Lakukan Pengawasan
Dengan penggunaan virtual account seluruh transaksi akan tercatat, jenisnya apa, tujuannya kepada siapa hingga berapa banyaknya. Sehingga, akan memudahkan pencatatan dan pelaporan keuangannya.
Sony menambahkan, sampai saat ini SPPG baru masyarakat yang membangun dan belum ada yang BGN bangun. Artinya, di situlah kontribusi mashafakat dalam program MBG ini.
Apabila ingin lebih cepat membangun SPPG, pemerintah daerah bisa membangkitkan masyarakat untuk ikut terlibat dalam program MBG ini.
“Target BGN RI tahun ini, bapak Presiden menginginkan seluruh anak di Indonesia sudah menerima manfaat program MBG,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi