Dirinya menginstruksikan bola pendek kepada para pemain namun memang sulit karena lapangan yang becek, dan tentu memerlukan fisik tinggi.
“Selamat untuk Persita, babak pertama kurang bagus untuk bermain lapangan tidak dalam kondisi baik. Kami coba memainkan bola pendek tapi itu butuh kondisi fisik yang tinggi dan itu sangat sulit. ” ucap Gilbert Agius saat konferensi pers di Stadion Indomilk Arena Tangerang.
PSIS Kalah Lawan Persita
Selain itu, tambah Gilbert Agius permainan harus di paksa untuk bermain bola lambung karena kondisi lapangan tidak mendukung. Serta perjalanan darat cukup menguras tenaga dan mempengaruhi para pemain.
“Sekali lagi lapangan tidak mendukung, terpaksa kami memainkan bola lambung. Padahal kami ingin main bola bawah kami juga baru saja melakukan perjalanan darat. Dan itu cukup mempengaruhi,” kata Agius.
Gilbert Agius juga mengomentari aksi kiper PSIS Semarang Adi Striyo yang mampu menggagalkan tendangan penalti Persita Tangerang.
“Soal Adi, Ia pemain muda dan masih bisa berkembang lebih banyak, dan masih bisa meningkatkan performanya. Dan Marukawa ia tidak dalam kondisi terbaiknya dan kenapa kita ganti lebih cepat pada pertandingan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Adi Satriyo menambahkan bahwa kekalahan pertama PSIS Semarang akan di jadikannya acuan motivasi. Untuk tampil lebih baik kembali pada pertandingan berikutnya.
“Mungkin ini kekalahan pertama PSIS Semarang semoga jadi acuan kami agar tampil lebih baik lagi. Saya tidak tahu ada Shin Tae Yong, tapi saya fokus di lapangan. Jika di panggil kembali Timnas ya Alhamdulillah kalau tidak ya kerja lebih keras lagi,” tambahnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah