SEMARANG, beritajateng.tv – Sebuah warung kecil nan sederhana di persimpangan belakang kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah terlihat ramai saat pagi hingga matahari mulai tenggelam. Malam itu, puluhan pengunjung tampak silih berganti keluar-masuk, ada anak-anak, pemuda, hingga orang tua. Warung itu bernama Wedang Jahe Rempah Mbah Jo.
Tempatnya tak terlalu besar. Semua kursi dan meja juga selalu penuh sesak oleh pengunjung. Namun, Wedang Jahe Rempah Mbah Jo selalu menjadi tujuan utama para penikmat minuman untuk menghangatkan tubuh.
Sesuai namanya, Wedang Jahe Rempah Mbah Jo menyediakan aneka wedang berbahan dasar rempah-rempah yang menjadi favorit pengunjung. Di antaranya jahe rempah, jahe rempah susu, jare rempah cokelat, jahe kencur, jahe kunir, dan menu lainnya yang jenisnya mencapai 30-an macam.
Selain itu, berbagai menu pelengkap seperti nasi bungkus, gorengan, kerupuk, dan sate-satean siap menemani hangatnya ramuan rempah-rempah asli.
Secara sekilas, pelanggan Wedang Jahe Rempah Mbah Jo memang kebanyakan kalangan orang tua. Namun, tak sedikit anak muda yang penasaran akan khasiat minuman rempah-rempah ini. Salah satunya ialah Sabrina (24).
Sabrina yang datang dari Ngaliyan mengaku baru pertama kali mengunjungi Wedang Jahe Rempah Mbah Jo. Ia pun memesan segelas jahe susu sebab tertarik akan perpaduan pedasnya jahe dan manisnya susu.
“Tadi pesan jahe susu. Rasanya enak sih, soalnya aku baru pertama kali nyobain. Jahenya masih terasa tapi ada perpaduan sama manisnya itu pas,” ungkapnya.
Wedang jahe rempah Mbah Jo gunakan rempah-rempah asli Wonogiri
Mbah Jo sang pemilik, mengatakan bahwa dirinya merintis usaha ini sejak tahun 1996. Ia percaya usahanya mampu bertahan sejauh ini karena konsisten menggunakan rempah-rempah asli hingga saat ini. Pasalnya, beberapa warung yang menjajakan minuman serupa saat ini banyak yang memilih memakai rempah-rempah berupa bubuk siap saji.
