Kebaya sebagai Perekat Bangsa
Kebaya telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO oleh lima negara ASEAN, termasuk Indonesia, sejak Desember 2024. Pengakuan ini mengikat kita dalam tanggung jawab bersama untuk menjaga nilai dan makna di balik sehelai kebaya.
Selain itu, gerakan seperti Selasa Berkebaya terus bergema. Kini, semakin banyak perempuan berani tampil berkebaya dalam aktifitas sehari-hari.
Kebaya bukan sekadar tren, melainkan bentuk cinta pada warisan budaya. Arti kebaya sebagai simbol keanggunan, kekuatan, dan identitas nasional menjadi semakin nyata dan relevan di era modern.
Merajak Dayung di Laut Budaya
Pada 24 Juli 2025, mari bersama-sama menyemarakkan Hari Kebaya Nasional. Kehadiran perempuan-perempuan anggun berkebaya di ruang publik, kantor, kampus, atau akun media sosial bukan hanya ingin berpenampilan cantik, tetapi juga menyampaikan rasa bangga terhadap warisan budaya nusantara.
Semoga artikel ini menginspirasi kamu, teman-teman pecinta kebaya, untuk lebih mencintai dan melestarikan kebaya dalam berbagai bentuk. Ketika mengenakan kebaya, kita tidak hanya merajut kain dan motif, tapi juga merajut rasa cinta, rasa bangga, dan semangat kebersamaan sebagai bangsa. (*)