“Untuk menguatkan iman dan akidah mereka, karena yang kita tuju itu kaum-kaum marjinal yang notabene kurang paham dengan agama. Maka kita kuatkan di keimanan mereka di situ,” paparnya.
Ia mengatakan, kebanyakan peserta memiliki tato saat masih muda atau saat masih belum memahami hukum Islam. Saat keimanannya meningkat, mereka kemudian menyadari dan menyesali perbuatannya.
Namun, biaya yang cukup besar menjadi kendala bagi mereka yang ingin hapus tato. Pasalnya, biasa hapus tato dibanderol mulai dari Rp4 juta sampai Rp8 juta sekali treatment.
“Kalau bagi orang mampu sih mungkin enggak masalah ya, tapi kalau yang orang-orang menengah ke bawah mungkin sayang, makanya dari situlah kita punya keinginan untuk membantu mereka,” tandasnya.
BACA JUGA: Sempat Anjlok di Awal Ramadan, Okupansi Hotel di Semarang pada Pekan Kedua Perlahan Membaik
Salah satu peserta, Lucky Aida mengaku telah dua kali mengikuti proses hapus tato di Mualaf Center Semarang ini. Warga Barutikung, Semarang Utara itu sengaja ingin menghapus tato di dua kakinya di bulan Ramadan ini.
“Mau hijrah, karena ini pas nato masih muda, tahun 2014, sekarang pengen hapus,” katanya. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (1)