SEMARANG, beritajateng.tv – Tim Hisab Rukyah Menara Al-Husna MAJT menggelar pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1444 Hijriah, Rabu (22/3/2023). Pemantauan tersebut dilakukan bersama Lembaga Falakiyah PCNU Kota Semarang.
Namun, usai pemantauan sejak pukul 17.49 hingga 18.34 WIB, hilal tidak terlihat dari atas menara MAJT.
Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kota Semarang, Muhammad Shofa Mughtanim mengatakan, hasil pengamatan posisi bulan di MAJT tidak terlihat karena pengaruh kondisi awan di langit.
“Hasil pengamatan rukyatul hilal di Masjid Agung Jawa Tengah tidak terlihat, karena tertutup awan,” jelasnya.
Ia menyebut pelaksanaan pantauan posisi bulan dengan ketinggian sekitar 8 derajat. “Jadi pengamatan sekitar 44 menit. Untuk sore ini tinggi hilalnya cukup tinggi sekitar 8 derajat. Tapi untuk rukyatul hilalnya tidak bisa terlihat karena posisi awannya tebal,” tuturnya.
Hilal Tidak Terlihat di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah
Pemantauan di sejumlah daerah di Jawa Tengah juga memperoleh hasil hilal tidak terlihat. Pemantauan oleh Badan Hisab Rukyat Daerah Kabupaten Kendal juga tidak menunjukkan adanya hilal. Pasalnya, pemantauan yang mereka lakukan di Pelabuhan Kendal itu terhalang oleh awan atau mendung.
Pemantauan hilal oleh Kementrian Agama Cilacap, Jawa Tengah, di Rooftop Hotel Aston juga memperoleh hasil serupa sebagimana di MAJT maupun Pelabuhan Kendal. Mereka sama-sama tidak melihat hilal karena faktor cuaca yang membuat pengamatan tertutup awan atau mendung.