“Kami ingin Pati kondusif. Aksi tanggal 13 [Agustus] sudah cukup jadi bukti banyaknya warga menolak Sudewo. Selanjutnya, fokus kami mengawal proses di DPRD,” tegasnya.
Menurut Teguh, perjuangan tidak semata lewat aksi jalanan. Ia berharap masyarakat tetap sabar menunggu hasil Pansus Hak Angket.
BACA JUGA: Pati Bakal Demo Lagi 25 Agustus, Mendagri Wanti-wanti Hal Ini
“Kalau memang pemakzulan jadi jalan keluarnya, biarlah proses itu kita tempuh. Kami percaya DPRD tidak akan berkhianat pada rakyat,” tambahnya.
Posko yang berdiri di depan gedung DPRD Pati itu Teguh sebut sebagai simbol dukungan moral untuk anggota dewan. “Kami ingin mereka sadar bahwa rakyat ada di belakang. Jangan takut bongkar fakta,” ucapnya.
Ia pun menegaskan bahwa nama aliansi, yang kabarnya bakal Husein legalkan sebagai pencetus, bukan persoalan besar.
“Kalau mau dia (Husein) klaim, silakan. Yang penting kami rakyat Pati bersatu demi perubahan. Kalau ada warga yang ingin gabung ke gerakan ini, lepas baju organisasi atau bendera apa pun; kita atasnamakan diri sebagai rakyat,” tandasnya. (*)