“Jika serangan seperti ini kita biarkan, jurnalis akan takut meliput isu-isu penting. Terutama yang bersinggungan dengan kepentingan publik dan korporasi besar,” terangnya.
Manik sendiri sempat menjalani operasi setelah mengalami luka bacok sebanyak dua kali di bagian kepala. Setelah kondisi kesehatannya membaik, dia di perbolehkan pulang untuk menjalani pemulihan.
Meski demikian, Manik masih merasakan sakit pada saraf kepala dan belum bisa banyak menjawab sejumlah pertanyaan.
“Kasus ini saya pasrahkan kepada Polri yang sudah profesional menangani perkara tipe atau golongan seperti ini,” ungkap Manik singkat.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku masih terkejut dengan kejadian yang menimpa Manik.
Felek Wahyu Prabowo sebagai kakak korban, menyampaikan bahwa adiknya belum lama kembali dari penugasan di Surabaya.
“Sudah hampir sebulan nggak liputan pasca dari Surabaya. Terakhir liputan itu demo petani Sugihmanik yang minta akses jalan pertanian ke komplek industri,” terangnya.
Meski begitu, Felek enggan berspekulasi apakah insiden yang menimpa adiknya berkaitan dengan liputan jurnalistik atau tidak. “Saya tidak berani berpendapat, karena pelakunya belum tertangkap,” tukasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah