SEMARANG, beritajateng.tv – Kematian tragis yang menimpa Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2024, memunculkan sejumlah kejanggalan yang kini menjadi perhatian publik dan keluarga besar alumni.
Pantauan beritajateng.tv pada Selasa, 2 September 2025, terlihat karangan bunga darj Dekan FH Unnes di rumah duka di kawasan Jalan Koro Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.
Mewakili keluarga, Ibunda Iko Juliant tidak ingin memberikan pernyataan apapun terkait kematian anaknya. Ia menerima kejadian yang menimpa anaknya adalah takdir.
Saat ini, ia dan keluarga tengah dalam keadaan berduka dan ingin berdamai dengan banyak berdoa untuk korban.
BACA JUGA: Kejanggalan Tewasnya Iko Juliant Unnes: Mengapa Brimob Bawa ke RS Kariadi Siang Hari?
Berdasarkan kronologi dari Ikatan Keluarga Alumni FH Unnes, Iko Juliant terakhir kali pamit kepada ibunya pada Sabtu, 30 Agustus 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.
Ia berangkat menuju kampus dengan mengenakan jas almamater, PDH DPM, membawa tas ransel biru, serta mengendarai motor pribadi.
Keesokan harinya, Minggu, 31 Agustus 2025 sekitar pukul 11.00 WIB, Iko diketahui telah berada di RS Kariadi Semarang setelah diantar oleh Brimob Polda Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan dokter, Iko mengalami kerusakan di bagian limpa dan pendarahan hebat hingga harus menjalani operasi.
Sang ibu yang menunggu di rumah sakit sempat mendengar Iko mengigau dengan ucapan, “ampun pak, tolong pak, jangan pukuli saya lagi.” Namun, tak lama berselang, sekitar pukul 15.30 WIB, Iko meninggal dunia, setelah menjalani proses operasi.