Saat rapat koordinasi (rakor) dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berlangsung, Raditya sempat menyinggung tak seluruh wilayah memiliki kajian risiko bencana.
Padahal, kata dia, adanya kajian risiko bencana sangat penting untuk setiap daerah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Bahkan, menurut keterangannya, 50 persen wilayah di Indonesia belum memiliki kajian risiko bencana.
BACA JUGA: Ahmad Luthfi Tinjau Longsor Situkung Banjarnegara, Pastikan Hunian Sementara Siap dalam 3 Hari
“Kajian resiko bencana itu menjadi dasar bagi wilayah-wilayah tertentu yang nanti ke depan bagaimana mereka memahami resiko termasuk masyarakatnya paham. Kalau dari seluruh Indonesia, kita 50 persen belum memiliki kajian risiko bencana,” ucap dia.
Menurut keterangannya, baru sekitar 10 dari 35 kabupaten/kota yang memiliki kajian risiko bencana.
“Dan di Jawa Tengah dari 35 kabupaten/kota ya, mungkin belum semuanya, kurang lebih 10. Jadi nanti kalau lihat lagi tadi datanya ada, tapi perlu update karena itu data tanggal 5 Juni,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













