“Aku prefer Endek karena warnanya biasanya dia lebih cerah atau pekat bold gitu. Terus kesannya mewah misal dia dimodif,” ungkap Kadek.
Baginya, tenun khas Bali ini terasa spesial. Sebab, kain ini memainkan warna untuk jadi motif utamanya.
“Kalau batik itu kan biasanya motifnya di gambar kan, nah kalo endek tuh kaya ini nih (memegang salah satu blouse yang terpajang) kan ini dia mainin warnanya sampai bisa terbentuk motif seperti ini,” imbuhnya.
Harga busana berbahan Tenun Endek Bali pun cukup beragam. Tenant Cap Bali menawarkan harga mulai dari Rp70 ribu untuk crop top hingga Rp400 ribu untuk outer dan blouse yang mereka hadirkan di pameran tersebut.
Merawat Tenun Endek Bali tergolong cukup mudah, namun tetap perlu ketelatenan. Kain endek tidak boleh kita cuci menggunakan pemutih atau sabun pencuci yang bersifat merusak warna. Selain itu, butuh suhu medium saat menyetrika kain ini. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi