Kegiatan ini ada di setiap kecamatan dan setiap calon pengantin berhak mendapatkan sertifikat. Utamanya setelah mengikuti kegiatan Tugu Muda sebagai syarat untuk melakukan pernikahan.
Sementara bagi ibu hamil, ibu nifas dan bayi akan mendapatkan pendampingan (homecare) oleh petugas Surveilans Kesehatan Ibu dan Anak (Gasurkes KIA). Yang akan berkunjung ke rumah klien sebagai upaya preventif dan promotif untuk mencegah kehamilan risiko tinggi.
Data semua ibu hamil dan ibu nifas tercatat melalui sistem berbasis android yaitu SiGaspol (Sistem Gasurkes Pelaporan Online).
Selain mendapatkan edukasi, penyuluhan, ibu hamil-ibu nifas dan bayi juga dapat mengunduh Aplikasi Sayang Bunda. Melalui play store android yang memiliki fitur-fitur yang bermanfaat bagi ibu hamil dan keluarga.
Fitur tersebut di antaranya go bumil untuk permintaan pendampingan oleh petugas kesehatan, kalender kehamilan, artikel kesehatan. Serta request penampingan, calling Ambulance Hebat, dan informasi layanan kesehatan di Kota Semarang.
SANPIISAN ini, tidak hanya sebatas pelayanan di ranah fasilitas kesehatan dan masyarakat. Namun juga ke perusahaan dengan layanan GEPUK PEPES (Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan sehat).
Pekerja perempuan di perusahaan yang hamil dan nifas/ mempunyai bayi mendapatkan keistimewaan berupa cuti hamil/melahirkan. Serta waktu untuk menyusui, Ojek ASI, kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan dan edukasi/konseling kesehatan, pelayanan KB.
Dari sisi pembiayaan kesehatan di masyarakat, ibu dan bayi mendapatkan layanan UHC (Universal Health Coverage). Yang menjamin pembiayaan persalinan dan perawatan bayi baru lahir.
“Maturnuwun Dinas Kesehatan Kota Semarang mari lanjutkan dan semoga di tahun 2025 bisa meraih penghargaan kembali di Uzbekistan. Terimakasih untuk semua support untuk kota Semarang yang semakin kondang,” jelas Mbak Ita. (*)
Editor: Elly Amaliyah