“Semua dari hasil kerja keras saya sebagai driver ojek online. Sekarang dua-duanya udah bekerja, di bank swasta dan di Kementerian. Saya merasa bangga bisa menyekolahkan mereka dari hasil driver ojek online,” ucap Indah dengan senyum bahagia.
Ojol perempuan Indah sempat diminta sebarkan cerita inspiratif
Keberhasilan Indah sebagai driver ojek online tak hanya menarik perhatian keluarga dan teman-temannya. Namun juga menarik perhatian dari perusahaan penyedia layanan ojek online tersebut.
Pada tahun 2019, Indah merupakan salah satu tokoh inspiratif yang dikirim ke Jogjakarta mewakili pengemudi ojek online Kota Semarang untuk menyebarkan cerita inspiratif.
“Waktu anak saya wisuda di Jakarta, saya foto pakai baju Grab. Ingin menunjukkan kalau tidak takut bersaing dengan yang berbaju bagus, foto saya upload di facebook. Eh, malah ditelepon oleh penyedia pusatnya untuk menyebarkan cerita inspiratif bahwa seorang ibu pun mampu menyekolahkan anaknya hanya dengan ngojol,” lanjutnya.
BACA JUGA: Hadirkan Data Scientist dari Gojek, Mahasiswa Sistem Informasi Udinus Dalami Tren Big Data Industri
Namun, perjalanan Indah tidak selalu mulus. Saat tingkat persaingan semakin tinggi dan pengemudi ojek online semakin banyak, pendapatan Indah kemudian menurun.
Jika sebelumnya ia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 350 ribu per hari, kini pesanan cenderung lebih sepi karena banyaknya saingan.
Meski pendapatan menurun, kecintaan Indah terhadap pekerjaannya tidak luntur. Selain menjadi pengemudi ojek online, Indah juga aktif sebagai leader komunitas ojek online di Semarang. Ia mengaku senang bisa membantu dan memberikan semangat kepada rekan-rekan pengemudi ojek online lainnya.
“Target saya setiap hari sekarang minimal mendapatkan omset Rp 100 ribu bersih. Meski anak-anak udah bekerja semua, tapi selama saya masih bisa kuat mencari uang, saya akan terus bekerja,” tuturnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto