Imam Abu Al-Husain Al-Yamani menyatakan, menjalankan puasa Syawal selama enam hari langsung setelah Idul Fitri adalah amalan yang lebih baik.
Secara umum puasa Syawal bisa dilakukan kapan saja sepanjang bulan Syawal, tanpa batasan hari tertentu. Meski demikian, banyak ulama yang berpendapat bahwa waktu terbaik untuk memulai adalah pada tanggal 2 Syawal atau tepat sehari setelah Hari Raya Idulfitri.
Puasa Syawal pahalanya setara puasa setahun penuh
Lebih lanjut, menjalankan puasa syawal memiliki keutamannya tersendiri. Mengutip NU Online, menjalankan enam hari puasa Syawal memiliki hukum sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat baik.
Dari segi pahala, sebulan puasa Ramadan sama dengan puasa selama sepuluh bulan, sedangkan enam hari puasa Syawal setara dengan puasa dua bulan.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW bahwa siapa pun yang berpuasa Ramadan lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.
BACA JUGA: Video Tradisi Unik Syawalan Kupat Jembut di Semarang
Selain itu, puasa Syawal ada yang menyebut sebagai tanda terterimanya ibadah Ramadan. Imam Ibnu Rajab menjelaskan, salah satu indikasi terterimanya suatu amal ibadah adalah ketika seseorang terus melanjutkan amalan baik setelahnya.
Menjalankan puasa Syawal bukan hanya sekadar menambah pahala, tetapi juga menjadi bentuk kesungguhan dalam beribadah serta melatih diri untuk tetap konsisten dalam menjalankan amalan kebaikan setelah Ramadan berlalu. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)