Jadi industri ramah energi, Polytron gencarkan digitalisasi dan otomasi di Jawa Tengah
Sementara itu, Polytron menjadi salah satu industri yang telah menerapkan digitalisasi dan otomasi di Jateng.
Direktur Produksi Polytron, Ketut Wihardika menyebut, tak hanya pada produknya yang ramah lingkungan, Polytron juga menlakukan digitalisasi dan optimasi di lingkungan kerjanya. Salah satunya dengan penggunaan solar panel di industrinya.
“Kalau dalam energi, kita masuk yang emisinya rendah. Di sinilah Polytron mengambil inisiatif untuk masuk ke electrical vehicle. Sistem internal company mulai shifting berubah total, gak hanya produknya yang diubah jadi ramah lingkungan, tapi energi solar panel sudah mulai masuk,” ungkap Ketut.
Untuk menggencarkan digitalisasi dan otomatis di industri Jateng, Schneider Electric Indonesia hadir sebagai konsultan bagi industri yang ingin bertransformasi.
BACA JUGA: Atasi Banjir Rob di Sayung, Pemprov Jateng Kerahkan Pompa dan Kapal Sekolah
Hal itu terungkap oleh Bussiness Vice President Industry & Process Automation Schneider Electric Indonesia, Tonny Hendro Kusumo.
“Kita di sini act like a consultant bagi pelaku industri yang mau bertransformasi. Tantangannya sangat simpel, bagaimana cara mulainya, how we can start, where we can start. Kita bisa bantu untuk konsultasi, result-nya road map,” Tonny.
Lebih lanjut, diskusi Innovation Day tersebut mendapat apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
“Yang jauh lebih penting adalah tantangan Jateng yang ditetapkan sebagai penumpu pangan dan sekaligus penumpu industri. Bertolak belakang tapi kalau bisa tumbuh bareng itu luar biasa. Saya harap industri Jateng bisa ramah lingkungan dan efisien dari sisi energi,” terang Sumarno. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi