SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang memprediksi potensi hujan yang masih akan terjadi selama sepekan mendatang di wilayah Jawa Tengah.
Prakirawan BMKG Stasiun Ahmad Yani Semarang, Gempita Icky Dzikrillah, menyebut masih ada potensi terbentuknya awan konvektif.
Normalnya, kata Gempita, curah hujan di Jawa Tengah semestinya berkurang menjelang bulan Juni 2025. Hal itu ia ungkap saat beritajateng.tv jumpai langsung di kantornya, Jumat, 23 Mei 2025
“Untuk di wilayah Jawa Tengah, memang secara umum seharusnya sudah sedikit berkurang ya hujannya. Namun melihat dari data terkini, ada beberapa faktor yang menyebabkan wilayah Jawa Tengah itu masih ada potensi pembentukan-pembentukan awan konvektif,” jelas Gempita.
BACA JUGA: Cuaca Kota Semarang Siang Panas Tapi Malamnya Hujan, BMKG Ahmad Yani Ungkap Penyebabnya
Gempita mengungkap, ada anomali dari suhu muka air laut yang bisa membuat hujan turun di Jawa Tengah.
“Artinya, masih banyak penguapan di wilayah lautan, khususnya di Laut Jawa, yang mana ketika suhu muka lautnya itu hangat, maka akan ada energi penguapan untuk membentuk awan konvektif,” terang dia.
Alhasil, kata dia, curah hujan masih berpotensi turun di Jawa Tengah meski sudah memasuki musim kemarau. Terlebih, Gempita menyebut potensi turunnya hujan itu akan terjadi sepanjang tahun.
“Itu [curah hujan] juga prediksinya untuk sepanjang tahun, berdasarkan data saat ini memang anomalinya masih terus positif,” terangnya.
Belum ada gangguan siklon di utara sebabkan kemarau tak kunjung datang
Gempita menerangkan, gangguan berupa siklon atau pusaran angin seharusnya sudah terjadi di wilayah utara saat musim kemarau. Namun, kata dia, hingga saat ini siklon itu belum terlihat.