SEMARANG, beritajateng.tv – Menjelang Waisak, berbagai persiapan dilakukan umat Buddha di Kota Semarang. Salah satunya upacara memandikan patung atau Rupang di Vihara Mahavira Graha Semarang, Rabu, 15 Mei 2024.
Suhu Chuan Chi selaku Samanera Wihara Mahavira menjelaskan, upacara memandikan Rupang menjadi salah satu ritual mengawali rangkaian kegiatan Waisak. Umumnya, pemandian Rupang dilakukan seminggu menjelang perayaan Waisak.
“Hari ini kebetulan penanggalan Lunarnya jatuh pada tanggal 8 bulan 4, itu merupakan hari kelahiran pangeran Siddharta atau Siddharta Boddhisattva,” ungkapnya kepada beritajateng.tv usai ritual memulai rangkaian Tri Suci Waisak.
Ia menuturkan, prosesi pemandian Rupang terdiri dari beberapa tahapan. Yang pertama, adalah kebaktian umat dengan melafalkan ‘The Sutra On The Merit Of Bathing The Buddha pada pukul 10 pagi.
BACA JUGA: Jelang Waisak 2024, Biksu Thudong Bakal Kembali Jalan Kaki Menuju Borobudur, Ini Rute dan Jadwalnya
Setelah itu, tahapan selanjutnya adalah upacara pemandian Rupang Buddha. Tak hanya itu, nantinya juga terdapat penyalaan pelita keselamatan Waisak selama 2 minggu dan 1 minggu.
“Ritual tersebut merupakan salah satu pemaknaan pembersihan diri kita. Atau melambangkan ke-Buddhian (sifat-sifat kebudayaan). Sebelumnya juga dilakukan pembacaan Sutra Yu Fo,” sambungnya.
Ia menambahkan, pelaksaan ritual Yu Fo selalu ada setiap kebaktian umum. Namun, tidak setiap umat Buddha dapat bergabung dan melaksanakan ritual tersebut.