Untuk sementara waktu, DPU menyerahkan langkah penanganan kepada pihak kelurahan dan kecamatan. Jika warga ingin membangun jembatan darurat kembali secara swadaya, pemerintah belum dapat masuk karena belum ada rekomendasi teknis dari BBWS.
Di sisi lain, desakan agar jembatan segera ada pembangunan kembali datang dari kalangan legislatif. Anggota DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, Dini Inayati, menilai jembatan tersebut memegang peranan penting bagi warga Meteseh dan Rowosari.
“Jembatan ini sangat penting dan warga butuhkan karena menjadi akses utama aktivitas ekonomi, sosial, dan mengurai kemacetan di kawasan Metro. Kami berharap Pemkot bisa memfasilitasi pembangunan jembatan permanen,” kata Dini.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan DPU dan Camat Tembalang untuk menyampaikan aspirasi warga. Menurutnya, pembangunan ulang jembatan penting demi kelancaran mobilitas dan keselamatan masyarakat.
“Kami berkomitmen mengawal proses ini agar jembatan bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Warga kini menanti kejelasan, apakah kajian pemerintah akan membuka jalan bagi pembangunan jembatan permanen, atau mereka kembali harus mengandalkan jembatan darurat dari swadaya. (*)
Editor: Elly Amaliyah







