“Sebagai seorang negarawan tidak pantas, tapi sebagai seorang bapak dari putranya yang maju Pilpres itu tidak bisa dikesampingkan,” jelasnya.
Komentari debat Pilpres ketiga, anggap Prabowo tak bisa membalas, apalagi menangkis
Pasca debat Pilpres ketiga itu, capres nomor urut 01, organisasi Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) melaporkan Anies Baswedan lantaran mereka anggap memojokkan Prabowo dengan pertanyaan personal. Wahid pun turut menanggapi hal itu.
“Itu bumbu-bumbu dinamika, tidak akan jauh berbeda dari kemarin, isu isu yang mewarnai selama kampanye, pemanis pemanis saja, nampaknya tidak akan semasif itu,” jelasnya.
Bagi Wahid, Anies tak melakukan penyerangan secara personal, lantaran hal itu menjadi sebuah kewajaran di dalam debat.
BACA JUGA: Pekan Depan Perayaan HUT PDIP, Jokowi Malah Melawat ke Filipina, Ada Apa?
“Yang punya keunggulan tonjolkan keunggulannya, yang tahu kelemahan sebisa mungkin jadi pengetahuan, sarana untuk menyudutkan, itu dalam debat ya wajar. Tinggal bagaimana kemudian Pak Prabowo ini membalikan fakta itu. Kalau dia ada prestasi itu yang ditonjolkan,“ ujarnya.
Pihaknya menilai, Prabowo cenderung terpojokkan pada debat Pilpres ketiga. Utamanya saat beroleh pertanyaan terkait data pertahanan dan capaian kinerja selama di Kementerian Pertahanan.
“Kalau ada prestasi dari Kemenhan itu harus tunjukan, perang kinerja dan data kan tidak terjadi, yang terjadi itu hanya pukulan-pukulan. Pak Prabowo gagal menangkis apalagi membalas. Ini banyak yang menyebut di bawah standar, kalahlah daripada 01 dan 03,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi