Miniatur lokomotif tersebut terbuat dengan teknologi printer 3D yang sudah penuh persiapan matang dan cukup lama.
Bermula dengan menggambar 3D modeling tanpa blueprint selama 4 bulan hanya dengan melihat referensi foto dan video.
3D modeling tersebut menghasilkan 1.996 komponen yang berlanjut dengan perakitan sehingga menghasilkan bentuk lokomotif uap yang utuh.
KAI Pecahkan 3 Rekor MURI
Adapun pengoperasian printer tridimensi berlangsung selama 14 hari di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.
Printer 3D yang beroperasi 24 jam non stop tersebut berjumlah 35 unit. Sebanyak 180 roll filamen dan 10 liter resin UV habis untuk proses cetak 3D ini.
Selanjutnya untuk rekor ketiga yaitu pembuatan buku tentang 436 stasiun kereta api aktif yang tersebar di Pulau Jawa.
Proses dokumentasi gambar berupa foto dan video mulai sejak Januari hingga Desember 2021. Kemudian sepanjang tahun 2022 berlangsung proses pengumpulan informasi, tata letak, dan editing untuk menghasilkan sebuah buku yang sangat informatif.
Agus Dwinanto mengatakan, dengan KAI Pecahkan rekor MURI ini. Ia berharap akan dapat meningkatkan kecintaan dan penghargaan masyarakat terhadap sejarah perkeretaapian di Indonesia. Serta dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi masyarakat luas.
“KAI mengucapkan terima kasih kepada IRPS, 3D Zaiku. Serta para pelanggan kereta api atas tercapainya rekor ini. KAI terbuka bersinergi dengan berbagai pihak dalam memberikan kebermanfaatan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini sebagai upaya menjadikan transportasi kereta api yang semakin aman, nyaman, dan sehat,” tutup Agus Dwinanto. (*)
Editor: Elly Amaliyah