SEMARANG, beritajateng.tv – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah usungan PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) harus menelan pil pahit dalam Pilgub Jateng 2024. Andika-Hendi harus mengakui keunggulan lawannya, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Ketua DPD PDIP Puan Maharani menyebut, banyak faktor yang menyebabkan kalahnya Andika-Hendi di daerah yang erat dengan julukan kandang banteng itu. Kekalahan ini mendorong PDIP untuk segera melakukan evaluasi baik internal maupun eksternal.
“[Penyebabnya apa] ya banyak, kalau mau disampaikan banyak penyebabnya. Kita evaluasi internal kita juga evaluasi eksternal,” kata Puan usai menghadiri Laporan Hasil Pilkada di Kantor DPD PDIP Jateng, Senin, 2 Desember 2024.
Perihal dugaan campur tangan alias cawe-cawe “Partai Cokelat” atau “Parcok”, Puan meminta masyarakat menilai sendiri.
BACA JUGA: Jagoan PDIP Menang di 19 Daerah, Jawa Tengah Masih jadi Kandang Banteng?
Sebagai informasi, Parcok sendiri merupakan istilah yang merujuk pada oknum polisi. Kata “coklat” berdasarkan warna baju dinas kepolisian yang berwarna cokelat. Jika ada bukti keterlibatan Parcok dalam kalahnya PDIP di Pilgub Jawa Tengah, kata Puan, ia meminta penindaklanjutan.
“Saya meminta seluruh struktur juga masyarakat yang ada di Jawa Tengah jika memang kemudian ditemukan bukti-bukti terkait hal itu [keterlibatan Parcok] tolong laporkan ke pihak yang berwenang,” tekan Puan.