SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Semarang mengalami peningkatan signifikan, terlihat dari banyaknya pasien yang dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro.
Hingga Rabu, 22 Januari 2025, jumlah pasien demam berdarah di rumah sakit ini mencapai 68 orang. Meningkat tajam di bandingkan Januari 2024 yang tercatat hanya 21 pasien.
Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Eko Krisnarto, mengonfirmasi bahwa lonjakan kasus demam berdarah ini cukup signifikan. Terutama pada anak-anak berusia antara 6 hingga 18 tahun. “Kami sudah merawat 68 pasien, dan mayoritasnya adalah anak-anak,” kata Eko.
BACA JUGA: Video Tinjau Pelayanan di RSUD KRMT Wongsonegoro, Wapres Terkesan Robot Pemandu Pengunjung
Ia menjelaskan bahwa faktor utama penyebab peningkatan kasus DBD ini adalah cuaca ekstrem yang melanda Kota Semarang, seperti kondisi panas dan hujan yang tidak menentu. “Anak-anak lebih rentan terinfeksi saat sistem imun mereka menurun, apalagi dengan mobilitas yang tinggi sehingga penyebaran virus menjadi lebih cepat,” jelasnya.
Eko mengimbau kepada orang tua untuk kembali giat menerapkan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) untuk menanggulangi perkembangan jentik nyamuk di sekitar lingkungan.
Meski jumlah pasien meningkat, Eko memastikan RSUD KRMT Wongsonegoro masih memiliki cukup kamar untuk perawatan intensif. “Kondisi ketersediaan kamar masih cukup untuk merawat semua pasien yang memerlukan perawatan,” terangnya.