Empat bulan menuju Desember 2025, Agus menjelaskan lebih lanjut perihal progres betonisasi Jalan Brigjen Sudiarto.
“Di sisi awal itu, sisi tengah, sudah 500 meter kanan-kiri. Terus yang di ujung sana juga sekitar 700 meter kanan-kiri, jadi kami nanti tinggal lanjut. Mungkin dalam waktu dekat kami akan buka dari awal satu kiri lagi. Mungkin yang beton lama kan sudah bisa buat lewat, kami akan buka sebelahnya lagi,” jelas dia.
Ungkap kondisi jalan Brigjen Sudiarto yang terus berlubang dan bergelombang meskipun sering dapat perbaikan
Sebelum akhirnya dibetonisasi, Agus mengungkapkan kondisi ruas Jalan Brigjen Sudiarto yang aspalnya kerap bergelombang. Agus menuturkan, kendaraan muatan berat kerap kali melintas di jalan tersebut.
“Sebelum dibetonisasi yang di perempatan traffic light Fatmawati punya beban kejut yang sangat besar. Itu aspalnya sering gelombang-geombang, itu sudah berapa kali cold milling, kami kupas, kami ambil lagi, akhirnya balik kayak gitu lagi,“ terangnya.
Tak hanya itu, Agus juga mengungkap kondisi beton aspal jalan tersebut yang sudah tua.
“Berkali-kali terus itu terjadi, di samping itu juga beton aspal lainnya sudah tua, kalau hujan sering lubang. Jadi memang parah di situ dan itu kan wajah ibu kota provinsi, wajah Kota Semarang dari arah timur,” sambung Agus.
Kerjakan perbaikan jalan di malam hari untuk cegah kecelakaan pengendara
Agus menegaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah pengawasan agar proses betonisasi tetap aman bagi pengendara yang melintas di jalan tersebut. Ia menyebut telah melakukan sosialisasi jauh hari sebelum pekerjaan mulai.
“Kami sudah sosialisasi, kami undang semuanya, kami sudah kasih rambu-rambu, kami undang dari Polda, Polres, Polsek, semua kami undang di Bina Marga. Kami sampaikan bahwa di situ ada pekerjaan, maka tolong hati-hati dalam berkendaraan,” ungkap Agus.
Pekerjaan betonisasi sendiri lebih banyak berlangsung pada malam hari guna meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas. Agus juga mengingatkan pengendara agar ekstra hati-hati saat melintas di lokasi proyek, terutama pengendara motor.
“Iya, kegiatan ini memang lebih fokusnya di malam hari untuk cor betonnya. Tidak mungkin sore maupun siang juga ada pekerjaan. Untuk pengendara sepeda motor maupun pengendara mobil, tolong kalau lewat jalan itu hati-hati karena masih ada pekerjaan dan tenaga kerja yang juga bekerja di situ,” tegas dia.
Menurut keterangannya, proses pengecoran biasanya berjalan mulai sejak sore hingga malam. “Kami jam [kerja] kadang jam 5 sore sudah mulai, kok. Jam 5 sudah mulai,” pungkas Agus. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi