Sementara itu, Customer Service Manager Kredit Pintar, Rizky Raflian Mulia, menambahkan, pihaknya mengajak UMKM untuk menggunakan fintech lending yang resmi dan diawasi OJK.
”Jangan abal, jangan asal dan jangan abai. Pinjam sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, bukan untuk konsumtif dan gaya hidup,” tandasnya.
Hingga memasuki semester II/2024, kinerja Kredit Pintar terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan total akumulasi penyaluran pinjaman mencapai Rp 45 Triliun. Di mana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.
Tercatat, total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri tahun 2017 hingga saat ini telah berjumlah lebih dari 8,1 juta nasabah.
Sementara itu untuk area Jawa Tengah, penyaluran pinjaman Kredit Pintar berkisar di angka 12,6 persen dari kontribusi secara nasional.
”Dengan besarnya jumlah pelaku usaha yang ada di Jateng yaitu 4,2 juta unit sektor usaha pada tahun 2023 mengacu laman resmi pemprov Jateng. Maka kebutuhan pendanaan bagi para UMKM masih sangat tinggi,” terangnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah