“Dari evakuasi sampai disucikan dan dikafani sehingga bisa sampai di Kota Semarang dengan lancar dan langsung dimakamkan atas persetujuan pihak keluarga. Termasuk jenazah driver juga langsung dimakamkan di Kemijen,” imbuhnya.
“Kami terharu karena warga kami di Rumah Sakit Magetan dirawat dan mendapat perhatian dengan baik. Bahkan untuk anak-anak yang orang tuanya masih dirawat di rumah sakit akan ditempat di hotel. Sekali lagi kami sampaikan matur nuwun,” pungkas Mbak Ita.
Sementara itu, Direktur Operasional PT. Jasa Raharja Pusat, Dewi Aryani Suzana menuturkan jika penyerahan santunan kepada korban kecelakaan bus di Magetan dapat berlangsung kurang dari 24 jam merupakan kerja sama yang baik antara seluruh stakeholder. Dirinya memastikan saat ini seluruh korban luka-luka telah dipindahkan ke rumah sakit di Kota Semarang.
“Kami atas nama manajemen Jasa Raharja menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang dialami oleh saudara-saudara kita warga Kota Semarang. Kami percaya nyawa manusia tidak dapat dihargai, tetapi amanah negara melalui Jasa Raharja untuk melindungi seluruh korban lalu lintas harus kami sampaikan. Seluruh santunan sudah disampaikan kepada ahli waris yang sah dari 7 orang korban jiwa, sudah masuk ke rekening masing-masing,” tutur Dewi.
Pihak Jasa Raharja akan menanggung biaya perawatan korban luka-luka hingga 20 juta rupiah. Jika ternyata biaya perawatan lebih besar, maka Dinas Kesehatan Kota Semarang akan melanjutkan perawatan lewat BPJS Kesehatan atau program Universal Health Coverage (UHC).
Mbak Ita juga berkomitmen untuk menyediakan fasilitasi pendampingan psikologis bagi para korban selamat terutama anak-anak. Hal ini penting untuk dilakukan karena meski tidak mengalami luka fisik yang berat, menyaksikan keluarga dan tetangga dekat meninggal saat perjalanan bersama tentu cukup membuat shock. (Ak/El)