Setelah lulus, Amran Sulaiman bergabung dengan perusahaan pelat merah, PTPN XIV, pada tahun 1997. Di perusahaan ini, ia sempat menjadi Kepala Bagian Logistik, meski akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.
Selepas itu, Amran terus mengembangkan inovasi-inovasi di bidang pertanian, termasuk strategi untuk mengatasi hama tikus, pembuatan pestisida, dan penanggulangan hama-hama lainnya. Ia bahkan berhasil beroleh Hak Paten “Alpostran”, sebuah alat empos tikus
Tak hanya berkecimpung dalam dunia pertanian, Amran juga memperluas bisnisnya ke berbagai sektor lain, seperti perkebunan kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, dan SPBU, semua di bawah bendera Tiran Group.
Selain itu, ia juga melanjutkan studi ke jenjang S-2 dan S-3 di almamaternya, Universitas Hasanuddin. Setelah sukses selama 15 tahun di dunia bisnis, Amran Sulaiman akhirnya memutuskan untuk aktif sebagai relawan dalam kampanye Jokowi-JK pada Pilpres 2014, dan akhirnya terpilih menjadi koordinator relawan Sahabat Rakyat Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Demikian profil Amran Sulaiman yang telah resmi terlantik sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi