Ikut hadir dalam acara tersebut, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jateng, Abang Baginda Muhammad Mahfudz Hasibuan, Ketua Komisi E Messy Widiastuti, anggota DPR RI Sofwan Dedy Ardiyanto, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan Bupati Temanggung Agus Setiawan. Hadir pula seluruh anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng.
Kelompok seni budaya yang tampil dalam pentas tersebut, yakni Tari Topeng Lengger Rukunsari Banjarsari, Tari Ndolalak Santi Rahayu Kaliwiro, Tari Imblig Dhem Setyo Langen Budoyo Reco, Seni Jaranan Sinar Budaya Klowoh, Seni Gambus Kedewan dan Tari Topeng Seni Sura Budaya. Pentas seni berlangsung mulai siang hingga malam hari.
BACA JUGA: Maksimalkan Peran Perempuan, Begini Upaya Sanggar Seni Mardayu Lestarikan Kesenian Tradisional Jawa
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, di daerahnya ada sekitar 250 kelompok kesenian yang jadi anggota Barisan Hokya. Mereka merupakan pelaku kesenian tradisional yang berada di seluruh desa di Wonosobo. Penggerak Barisan Hokya adalah Muhammad Isnaeni, anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jateng, Abang Baginda Muhammad Mahfudz Hasibuan meminta anggotanya wajib menggelar acara terkait isu-isu strategis di Komisi-nya masing-masing.
“Saat ini Pemprov Jateng tengah menyusun Perda soal SOTK. Kebudayaan yang sebelumnya masuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan bergeser menjadi Dinas Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. Seni budaya tidak sekadar warisan yang perlu diuri-uri tapi harus bisa menjadi media untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Menurutnya, sektor kebudayaan tak cukup hanya ditampilkan. Tapi harus juga bisa membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Seni budaya masuk bidang ekonomi kreatif karena bisa memberdayakan pelaku seni, pedagang keliling dan pelaku UMKM bidang seni dan budaya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto