Sesaat setelah berita perundungan itu viral, Budiyanto dan jajaran langsung menggelar rapat pleno di kantor sekretariat DPKS, Gedung Moch Ikhsan komplek Balaikota Semarang.
Dalam rapat darurat itu DPKS menugaskan tim untuk melakukan monitoring dan bertemu dengan kepala sekolah dan guru-guru tempat pelaku dan korban perundungan.
DPKS, ujarnya, terpanggil untuk turun ke satpen guna melakukan klarifikasi atas terjadinya kasus itu, selanjutnya akan hasil klarifikasi akan ditindaklanjuti sesuai dengan tugas dan fungsi dewan pendidikan agar kasus ini tidak terjadi lagi
“Tindak perundungan ini telah menodai satpen – satpen di Semarang yang beberapa waktu pernah mendeklrasikan sekolah ramah anak,kewajiban kita semua mulai dari satpen, keluarga dan masyarakat berupaya agar kasus ini tidak terulang,” tutupnya. (Ak/El)