Pihaknya menyebut, ada 5 sampai 6 saksi yang telah dimintai klarifikasi. Kondisi korban lainnya, kata Warsono, mengalami luka ringan.
“Langkah selanjutnya klarifikasi dugaannya seperti apa,” tandasnya.
BACA JUGA: Berkat Bantuan Pompa Air, Pengairan Lahan Pertanian di Klaten Bisa Tercukupi
Kabar tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas
Menurut kabar sebelumnya, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, FN (18), tewas di kolam sekolah karena tersetrum aliran listrik.
Dari penyelidikan polisi, korban yang tengah berulang tahun ke-18 teman-temannya ceburkan ke kolam yang ternyata beraliran listrik.
Dalam sebuah wawancara, Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa, menjelaskan dari hasil pemeriksaan saksi, sekitar pukul 09.00 WIB para siswa yang korban pimpin datang ke sekolah untuk rapat.
Iptu Umar Mustofa menyebut, jumlah siswa yang hadir sekitar 30 orang dan mengikuti rapat untuk mencari sponsor kegiatan lomba peningkatan minat dan bakat.
Ia menyebut, teman-teman korban ternyata mengetahui ulang tahun korban. Sehingga, mereka berencana untuk menceburkan korban ke kolam dan menyiram tepung.
“Setelah selesai salat, makan, setelah itu teman-temannya kasih [siram] tepung ke korban. Kemudian dari teman-temannya, kurang lebih tiga orang, megang korban dan mereka ceburkan ke kolam yang ada di sekolah,” jelas Iptu Umar Mustofa, Senin, 8 Juli 2024 malam.
Umar menceritakan, kolam sekolah tersebut berkedalaman 1,7 meter. Usai tercebur ke kolam, korban sudah berusaha untuk naik ke daratan.
“Korban berusaha untuk naik, bilangnya kram. Namun ternyata saat temannya mencebur untuk menolong, ternyata ada sengatan listrik di air,” ungkap Umar.
Dari dua temannya yang berusaha menolong, sambung Umar, juga sempat mengalami sesak napas dan dibawa ke RS setempat. Polsek telah melakukan klarifikasi ke beberapa saksi.
“Kami minta keterangan, orang tua kandungnya tidak membuat laporan dengan meninggalnya korban mereka anggap musibah,” terang Umar. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi