SEMARANG, beritajateng.tv – Konflik panas antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf serta Dewan Syuriah PBNU memunculkan kegelisahan besar dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU).
Pada kanal YouTube Hersubeno Point edisi Minggu, 23 November 2025, Pengamat politik Hersubeno Arief menyebut situasi tersebut sebagai “badai serius yang mampu mengoyak harmoni NU.”
Yahya menolak ultimatum Syuriah yang menuntut pengundurannya setelah langkahnya menghadirkan seorang profesor pro-Israel, Peter Berkowitz, pada pelatihan kepemimpinan nasional NU memicu reaksi keras.
“Langkah itu bukan sekadar salah langkah biasa. Itu langkah strategis yang membawa konsekuensi besar,” tutur Hersubeno.
BACA JUGA: Ngaku Sudah Bicara ke PBNU, Cucu Pendiri NU Umar Wahid Ajak Nahdliyin di Jateng Pilih Andika-Hendi
Yahya Staquf kemudian mengumpulkan seluruh ketua PWNU se-Indonesia di Surabaya untuk menegaskan sikapnya. Ia menyebut menerima amanah lima tahun dan hendak menjalankan amanah itu sampai tuntas.
Hersubeno menuturkan, dalam kultur Nahdliyin, amanah Syuriah selalu menempati posisi tertinggi. “Penolakan terhadap arahan kiai sepuh bisa dianggap tidak sesuai adab santri,” imbuhnya.












