SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengaku khawatir jika El Nino tak datang sesuai perkiraan.
Kekhawatiran ini tersampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Supriyanto usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan El Nino di Gumaya Tower Hotel, Kota Semarang pada Kamis sore, 27 Juli 2023.
Meskipun aliran sungai di Jateng tergolong aman, namun nyatanya hujan masih tetap turun di bulan Juli yang digadang-gadang menjadi momentum terjadinya El Nino.
“Aliran air sungai besar di Jateng masih termasuk aman. Yang katanya Juli sudah mulai El Nino, ternyata masih hujan. Kita agak takut kalau El Nino mundur di bulan Oktober. Yang harusnya sudah musim tanam MT1, tapi kalau tidak ada air ketakutan di situ. Antisipasi kita itu. Adakah air di permukaan nantinya, dan lain sebagainya,” ucap Supriyanto.
Mengatasi hal itu, pihaknya mengaku telah melakukan pemetaan sebagai strategi utama. Adapun klasifikasi itu ia golongkan menjadi peta kawasan merah, kuning, dan hijau.
“Kami harus memetakan kabupaten mana yang punya potensi merah, artinya tidak ada air sama sekali. Kita juga petakan mana yang kuning dan hijau. Yang hijau kita amankan, yang kuning kita push,” paparnya.
Wilayah zona merah sulit air saat El Nino
Menurut Supriyanto, zona merah itu mencangkup wilayah Pantura bagian barat. Pasalnya, curah hujan di daerah tersebut relatif kecil dan debit air sungainya tidak terlalu besar.