“Tahu dari medsos kalau malam ini ada kirab. Ternyata setenang ini, tidak ada yang bicara. Semuanya pakai pakaian adat Jawa, khidmat sekali. Rasanya seperti di Solo atau Jogja,” ujarnya.
BACA JUGA: Viral Pencuri Gondol Dompet Isi Rp1,5 Juta di Warung Sayur Blora, Terekam Jelas CCTV Siang Bolong
Kepala Dinporabudpar Blora, Iwan Setiyarso, mengatakan rombongan kirab kali ini diikuti Forkopimda, Ketua TP PKK, seluruh Kepala OPD, Eselon III, para camat dan lurah se-Kabupaten Blora, hingga perwakilan kepala desa dari 16 kecamatan.
Peserta pria mengenakan beskap landung gaya Surakarta, sementara tamu perempuan memakai kebaya atau busana adat Samin.
Kirab juga meriah dengan paguyuban sedulur Sikep (Samin), Permadani, tarian klasik dari LPK Merpati Blora, serta cokekan gamelan Jawa.
Bupati: Momentum untuk Melestarikan Warisan Leluhur
Bupati Arief Rohman mengatakan Kirab Pusaka adalah agenda rutin menjelang Hari Jadi Kabupaten Blora.
“Kirab ini menjadi pengingat untuk melestarikan budaya leluhur dan momentum memanjatkan doa agar Blora selalu diberi keselamatan dan keberkahan,” ujarnya.
Bupati berharap di usia ke-276, Blora semakin rukun, kondusif, dan terus melaju dalam pembangunan sesuai tema Hari Jadi: Nyawiji mBangun Blora, Akur Makmur Misuwur.
Usai prosesi, keris Kyai Bisma dan seluruh pusaka kembali disimpan di ruang penyimpanan pusaka Rumah Dinas Bupati. (*)
Editor: Farah Nazila













