SEMARANG, beritajateng.tv – Bidang pertanian kian tak menarik bagi anak muda. Menurut catatan Badan Pusat Statistik pada 2021, persentase pemuda usia 16-30 tahun yang bekerja di sektor pertanian juga terus menurun. Hanya ada 3,95 juta petani muda, atau sekitar 21,9% dari total petani di Indonesia.
Angka tersebut yang kemudian membuat Arvin Wijaya tergerak untuk merintis Laguna Greenhouse, sebuah pertanian dengan teknologi tinggi yang memberdayakan anak muda.
“Petani sekarang rata-rata umurnya 50 tahun. Kurang lebih 20 hingga 25 tahun ke depan, petani umur 50 tahun tidak mungkin bisa bekerja, jadi jumlah supply pangannya akan drop banyak,” kata Arvin ketika beritajateng.tv berkunjung ke Laguna Greenhouse Semarang, di kawasan Perumahan Graha Padma, Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Sabtu 30 September 2023.
Hingga saat ini, Laguna Greenhouse telah memperkerjakan sekitar 35 karyawan berusia di bawah 30 tahun, baik untuk cabang Kudus maupun Semarang.
“Nggak ada yang umurnya di atas 30, memang kita lebih fokusnya rekrut anak muda. Makanya kita pakai teknologi biar mereka tahu pertanian itu menarik. Komitmennya kan kita mau re-generasi petani,” jelasnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Ketahanan Pangan, Mentan RI Upayakan Pertanian Modern dan Magang Bagi Petani Milenial
Sementara itu, Lagune Greenhouse bermula dari rasa keprihatinan akan sedikitnya anak muda yang menekuni bidang pertanian. Arvin bersama rekannya kemudian menemukan peluang bisnis pertanian yang menguntungkan sekaligus menarik bagi anak muda.
Pada 2013, Arvin sempat mencoba pertanian konvensional di Desa Baturetno, Wonogiri. Saat itu, ia menanam cabai, tomat dan melon.
“Setelah kita coba, ternyata memang pertanian itu kalau musim kemarau rata-rata panennya sukses, tapi ketika panennya sukses harganya hancur. Karena semua petani panen, supply-nya terlalu banyak, kadang bisa sekilo cuma Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu, makanya rugi,” jelasnya.