HeadlineJateng

Kisah Hidup Ketua DPRD Jateng Sumanto, Pernah Jadi Sales Jamu hingga Pengacara sebelum Masuk Politik

×

Kisah Hidup Ketua DPRD Jateng Sumanto, Pernah Jadi Sales Jamu hingga Pengacara sebelum Masuk Politik

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Jateng Sumanto
Ketua DPRD Jateng Sumanto saat berbincang dengan Host Ricky Fitriyanto dalam Podcast Ngobrol Bareng di Youtube beritajatengtv channel. (capture Youtube beritajatengtv channel)

“Jadi sales juga pernah, sales jamu tahun 90 an setelah lulus sebelum jadi pengacara,” terangnya.

BACA JUGA: PDIP Resmi Tunjuk Sumanto sebagai Ketua DPRD Jateng Gantikan Bambang Kusriyanto

Terkait kiprah di dunia politik, ia menyebut terjun menjadi pengurus partai sejak tahun 1997. Latar belakangnya sebagai lulusan hukum mengantarkannya membantu partai sebagai seorang advokat di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar.

Sumanto menambahkan, menjadi legislator partai banteng juga tak lepas dari jejak sang ayah yang pernah bergabung dalam Partai Nasional Indonesia (PNI).

“Setelah Pro Mega itu sebelumnya sudah ikut pergerakan. Tahun 97-98 itu sudah masuk jadi pengurus partai, jadi advokat partai di DPC Karanganyar. Jadi PDIP karena dari muda sudah seneng disitu. Kebetulan ada gerakan reformasi ya bergabung, kalau ada partai kan ada wadah resminya begitu,” tandasnya.

Ketua DPRD Jateng akomodir banyak kepentingan meski tak bisa menyenangkan semua pihak

Menyatukan banyak kepentingan dari banyak fraksi di DPRD Jateng tentu bukan hal yang mudah bagi Sumanto. Meskipun begitu, sepak terjangnya sebagai Ketua Komisi B DPRD Jateng membuatnya berpengalaman dalam mengkoordinir program kerja dewan.

“Intinya di DPRD kepentingannya banyak. Ketua cuma sebagai speaker saja, mengkoordinir bagaimana program yang harus dilakukan. Kepentingannya banyak sekali. Keputusannya ya waktu di rapat, komunikasi dulu dan dikoordinir. Apa yang jadi kendala keputusan ada di Rapat Paripurna,” terangnya.

BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Sumanto: Pemerintah Harus Bisa Berikan Pendidikan Terbaik ke Warga Negara

Baginya, mengakomodir kepentingan yang ada tentu tidak dapat menyenangkan semua pihak. Namun, pihaknya berusaha keras untuk mengecilkan berbagai perbedaan yang muncul. Kepemimpinannya tak terlepas dari apa yang ia pelajari dari PDI Perjuangan.

“Di PDI perjuangan itu tergantung bagaimana partai menugaskan apa. Jadi Bu Mega menyatakan petugas partai itu semua tergantung dari partai. Kita disini juga ditugaskan. Saya kira semua anggota partai itu tunduk pada ketua umumnya,” pungkasnya. (adv)

Editor: Ricky Fitriyanto

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan