SEMARANG, beritajateng.tv – Hujan deras dan angin kencang yang mengguyur pada Kamis malam, 13 November 2025, membawa petaka bagi seorang warga lanjut usia (lansia) di Kampung Pelangi Wonosari Gang 3, Kelurahan Randu Sari, Semarang Selatan.
Atap rumah Sunanto (73) tiba-tiba roboh sekitar pukul 22.30 WIB, membuatnya harus berjuang menyelamatkan diri di tengah kondisi bangunan yang sudah rapuh.
Sunanto mengenang malam itu dengan wajah letih. Ia sedang duduk di dalam rumah sebelum beranjak menutup portal jalan kampung. Namun belum sempat berdiri, suara keras dari bagian atap langsung menghempaskannya dalam kegelapan.
“Duduk sebentar, tiba-tiba mak brek roboh. Enggak sempat lari. Saya cuma nangkis puing yang jatuh,” tuturnya, Jumat 14 November 2025.
Rumah berukuran sekitar delapan kali enam meter itu memang sudah lama tidak layak huni. Kayu penyangga yang keropos dimakan rayap menjadi titik lemah bangunan. Sementara tembok pun retak di sana-sini.
Sunanto mengaku sering memeriksa bagian atap setiap kali terjadi kebocoran, namun kondisi usang rumah membuat perbaikan tidak pernah tuntas.
“Kalau gendingnya bocor baru saya naik. Sudah tahu kayunya di makan rayap, tapi mau bagaimana lagi,” katanya.
BACA JUGA: Rumah Tua di Gang Buntu Pecinan Semarang Ambruk, Lima Warga Tertimpa Reruntuhan
Ketika atap runtuh, aliran listrik langsung padam. Pintu utama tertutup reruntuhan sehingga ia tidak bisa keluar lewat jalur biasa. Dalam gelap, ia merangkak perlahan menuju jendela untuk menyelamatkan diri.
“Keluar lewat jendela sambil merangkak, pintu ketutup puing. Enggak ada pilihan lain,” ucapnya.
Warga kampung yang sebelumnya sepi mulai berdatangan setelah mendengar suara keras. Mereka memanggil-manggil nama Sunanto, sementara ia berteriak meminta tolong.







