Menurut Arief, semua nasabah berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh, peduli, dan menginspirasi lingkungan sekitarnya. “Inilah semangat kami di PNM Mekaar untuk terus memberdayakan, bukan sekadar hanya memberikan pinjaman usaha,” ujarnya.
Di balik kesibukannya sebagai pelaku UMKM, Supartini juga menjalani peran sebagai ibu dan nenek. Dia tinggal bersama anak bungsu dan cucunya, serta menjadi mitra ojek online dalam program Difabike untuk mendukung UMKM lokal.
Lebih dari sekadar usaha, apa yang Supartini lakukan merupakan bentuk nyata pemberdayaan masyarakat. Ia menghidupkan harapan bagi banyak ibu rumah tangga dan perempuan difabel untuk tetap produktif dan berdaya.
Tak jarang ia juga mendapat undangan untuk menjadi pelatih merajut di berbagai sekolah dan instansi pemerintahan.
PNM melalui program Mekaar telah berperan penting dalam mendukung perjalanan Ibu Supartini. Modal yang ia dapatkan bukan hanya pinjaman, melainkan bahan bakar semangat untuk memberdayakan kembali mimpi-mimpi yang sempat runtuh.
Kisah Supartini mengajarkan kita bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan ketekunan, keberanian, dan dukungan yang tepat, siapa pun bisa bangkit dan menjadi inspirasi bagi sekitarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah