Dukungan warga tidak hanya berhenti pada pernyataan lisan. Tokoh masyarakat RT 06 RW 05, Nur Aji Torop, menyampaikan bahwa hampir 500 warga telah menandatangani petisi dukungan.
Menurutnya, mayoritas warga mendukung keberadaan perusahaan, meski ada sebagian kecil warga yang menolak karena tekanan dari pihak tertentu.
“Warga sudah merasakan langsung manfaatnya. Mereka yang keberatan akan kami fasilitasi, supaya semua suara bisa tersampaikan,” ujar Aji.
Ia menyebut selama perusahaan berhenti, banyak warga menanyakan nasib bantuan sembako yang biasanya mereka terima setiap bulan. Hal itu menunjukkan betapa besar ketergantungan warga terhadap dukungan perusahaan.
Pertimbangkan Beroperasi Kembali
Dari sisi perusahaan, respon positif juga terlihat. Manager Operasional PT Naga Baladika Dragon BL 08, Naga, menyampaikan apresiasi atas perhatian warga. Ia menegaskan bahwa sejak awal perusahaan hadir dengan komitmen memberi manfaat bagi lingkungan sekitar.
“Komitmen kami dari awal adalah untuk kesejahteraan warga,” kata Naga.
Meski tidak beroperasi, perusahaan tetap memberikan hak gaji kepada warga sekitar yang menjadi pekerja.
Naga juga menegaskan bahwa PT Naga Baladika merupakan perusahaan resmi dengan legalitas lengkap serta berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang melalui pajak.
“Kami memiliki izin lengkap dan selalu taat membayar pajak,” tegasnya.
Terkait permintaan warga, perusahaan berencana mempertimbangkan kemungkinan membuka kembali operasionalnya sambil menunggu kesiapan operator.
“Kami akan mempertimbangkan untuk beroperasi kembali,” ujarnya.
Harapan warga Kagok kini tertuju pada keputusan tersebut. Bagi mereka, kehadiran perusahaan bukan sekadar aktivitas ekonomi, tetapi bagian dari denyut kehidupan sosial kampung yang ingin mereka jaga bersama. (*)
Editor: Elly Amaliyah








