Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Komunitas Ojol Jateng Dukung Andika-Hendi, Hendrar Prihadi: Harusnya Ada THR atau Tunjangan untuk Driver

×

Komunitas Ojol Jateng Dukung Andika-Hendi, Hendrar Prihadi: Harusnya Ada THR atau Tunjangan untuk Driver

Sebarkan artikel ini
hendrar prihadi alias hendi
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Hendrar Prihadi alias Hendi saat menghadiri deklarasi Komunitas Ojek Online (Ojol) Jawa Tengah di Hotel Grasia, Kota Semarang, Senin, 14 Oktober 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kembali mendapat dukungan kelompok masyarakat, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Andika-Hendi mendapat dukungan dari Komunitas Ojek Online Jawa Tengah.

Kompak kenakan kaos berwarna hijau khas ojek online (ojol), puluhan driver ojol deklarasikan dukungannya terhadap Andika-Hendi di Hotel Grasia, Kota Semarang, Senin, 14 Oktober 2024.

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Hendrar Prihadi alias Hendi menyadari, kehadiran ojol sangat membantu Jawa Tengah dalam mengurangi angka pengangguran.

Oleh sebabnya, bisnis ojol harus menguntungkan semua pihak dalam hematnya. Baik itu driver, penyedia layanan, dan juga penumpang.

“Kondisi hari ini memang banyak curhatan, terutama dari teman-teman driver. Itu yang harus kita perjuangkan, bagaimana kesejahteraan driver bisa meningkat,” ungkap Hendi.

BACA JUGA: Akui Dekat dengan Gus Yasin, Gus Boby Justru Dukung Andika-Hendi Meski Katanya Berisiko

Hendi mengapresiasi sistem kemitraan yang platform ojol terapkan pada driver. Namun, kata Hendi, platform atau penyedia layanan ojol harus memastikan kebutuhan dasar driver bisa terpenuhi.

“Mestinya ada sentuhan dari operator terkait dengan hal yang sifatnya mendasar seperti THR. Atau mungkin tunjangan dan apa-apa yang dikeluarkan teman-teman operator akan menyentuh driver,” sambung Hendi.

Driver ojol kerap unjuk rasa di Gubernuran, Hendi respons soal tarif batas atas dan bawah

Di tahun 2024, driver ojol cukup sering melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah terkait penetapan tarif batas atas dan bawah yang dirasa merugikan mereka.

Hendi mengaku, pihaknya belum mengetahui terkait tarif batas atas dan bawah secara teknis. Kendati begitu, pihaknya pun merasa penerapan tarif batas atas dan bawah saat ini rentan diperdebatkan.

“Saya tanya Pak Firman selaku Ketum, aturan tarif hari ini posisinya di mana? Ada di tengah-tengah antara ambang atas dan ambang bawah. Tapi juga persaingan operator, utamanya operator baru, membuat tarif jadi debatable,” akunya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan