Ia menambahkan, di Australia dan Eropa, setiap pelatih wajib menguasai dasar-dasar program latihan fisik agar dapat membangun kemampuan atlet secara menyeluruh.
“Kursus ASCA Level 1 ini bersifat komprehensif. Peserta akan belajar mengembangkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan kelenturan tubuh sesuai standar internasional,” katanya.
Usai pelatihan, para peserta diwajibkan menyelesaikan tugas lanjutan selama tiga bulan. Berupa penyusunan dan pelaporan program latihan di masing-masing cabang olahraga.
“Setelah sesi kelas berakhir, mereka harus membuat program latihan dan laporan monitoring sesuai standar ASCA. Dengan kedisiplinan dan komitmen, kami yakin semua peserta bisa lulus dengan baik,” tambah Nur Syamsi.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kerja sama dengan ASCA telah melalui konsultasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta KONI Pusat.
“KONI Kota Semarang menjadi yang pertama di Indonesia yang menggandeng lembaga pelatihan dari Australia untuk peningkatan kualitas pelatih fisik,” ungkapnya.
Langkah ini diharapkan menjadi awal transformasi pembinaan olahraga di Kota Semarang agar lebih profesional, berstandar global, dan berbasis ilmu pengetahuan. (*)
Editor: Elly Amaliyah













