“Proses pengerjaannya kami lembur hampir satu minggu. Dari pagi sampai malam kami kerja, ada 7 orang. Ketinggiannya 7 meter, bawahnya diameternya 2,5 meter,” sambungnya.
Bikin pohon Natal dari galon bekas memotivasi masyarakat sekitar untuk kelola sampah dengan baik
Ini bukan kali pertama Bank Sampah Mulyo Sedoyo mengkreasikan limbah plastik menjadi pohon Natal. Dua tahun berturut-turut lalu, mereka juga melakukan hal serupa.
Bedanya, tahun 2022 pohon Natal terbuat dari 1.500 botol air mineral berukuran 1,5 liter. Sementara tahun 2023 terbuat dari plastik kresek dan sampah daun.
“Tahun ini kami coba sesuatu yang berbeda lagi. Kebetulan nasabah banyak yang bawa limbah galon, sekali bawa bisa 15 galon. Maka kami langsung kepikiran dan bahannya memungkinkan pohon Natal besar, akhirnya kami coba pakai galon,” ungkap Yosmina.
BACA JUGA: Antisipasi Natal dan Tahun Baru 2025, Korlantas Polri Siapkan One Way dan Contraflow Lokal di Jateng
Yosmina berharap, pembuatan pohon Natal dari galon-galon bekas ini bisa memberi banyak makna kepada masyarakat luas. Pertama, pohon Natal ini secara tidak langsung bisa memberi informasi bahwa sampah bisa kita kelola menjadi sesuatu yang berguna.
Yang kedua, lanjut dia, penanganan sampah yang baik tentu akan menjadikan lingkungan yang bersih. Dan terakhir, pengelolaan sampah yang baik juga akan menghasilkan hubungan sosial antartetangga yang baik pula.
“Kita hanya memotivasi supaya masyarakat sekitar belajar untuk pilah sampah dari sekarang. Karena pilah sampah dampaknya luas, selain ekonomi terbantu, sosialnya juga,” tuturnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi