Ia menegaskan, pernyataan untuk menyelamatkan Sritex itu bukan sekadar jawaban diplomatis. Melainkan, kata Farchan, agar gelombang PHK tak lagi menggulung Jawa Tengah.
“Karena ini permasalahan serius, jawaban saya bukan masalah dipolomatis, tapi memang harus seperti itu, yang penting menyelamatkan dulu,” pungkas Farchan.
Sebelumnya, Tim Kurator PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mengaku tak ada solusi konkrit yang Pemerintah RI berikan terkait penyelematan Sritex. Bahkan, Tim Kurator mengklaim kementerian terkait tak pernah memberikan undangan secara resmi kepada pihaknya untuk mencari solusi penyelamatan Sritex.
Hal itu tersampaikan oleh anggota Tim Kurator, Nurma C.Y Sedikin, dalam jumpa pers yang berlangsung di Allstay Hotel, Kota Semarang, Senin, 13 Januari 2025 malam.
“Kalau untuk langkah-langkah [penyelamatan Sritex] yang kami rasakan, sepertinya belum ada. Selama ini, kami selaku kurator belum pernah diundang secara resmi dari lintas kementerian untuk mencari solusi bagaimana penyelematan Sritex sampai detik ini,” ujar Nurma.
Menurut pengakuannya, ia hanya berkunjung ke kementerian terkait secara parsial.
“Jadi, tidak pernah langsung cari solusi dan diundang oleh lintas kementerian yang ditugaskan tadi,” pungkas Nurma. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi