“Nah celakanya dengan pinjol seolah-olah hanya dengan menunjukkan KTP kamu bisa dapat Rp5 juta, seolah-olah duit itu gampang diambil,” lanjutnya.
Ia menambahkan, tantangan dan cobaan yang dialami oleh generasi Z memang tidak sepatutnya dibandingkan dengan generasi di atasnya. Oleh karena itu, yang bisa generasi Z lakukan adalah dengan merespons dengan bijaksana.
Memilah informasi untuk menjadi generasi Z pemenang
Lebih jelas, respon yang Sri Mulyani maksud adalah dengan memilah dan memilih informasi yang baik untuk dikonsumsi. Selain itu, mendisiplinkan diri di tengah kemajuan teknologi juga merupakan salah satu prestasi.
“Untuk tidak addicted dengan gadget saja itu sudah sebuah prestasi, karena zaman saya tidak kayak gitu tantangannya. Jadi tidak perlu banding-bandingkan memang generasi Z butuh mental strengh yang berbeda,” katanya.
Adapun nasihat Sri Mulyani kepada generasi Z adalah untuk senantiasa menjadi pribadi yang selektif terhadap kemajuan teknologi. Selain itu, generasi Z juga memerlukan wisdom atau kebijaksanaan yang baik dalam menjadi generasi Z yang juara.
“Advice saya kepada kalian generasi Z, anda hidup on a time of plenty, kalian hidup di dalam dunia yang banyak. Jadi your problem is not access, your problem is selection. Belajar untuk mulai menjadi manusia yang bisa selektif. Orang-orang yang mampu menyeleksi dan punya wisdom yang baik, itu yang nanti akan jadi generasi Z yang juara,” pesannya.(*)
Editor: Farah Nazila
