“Yang 20 persen (afirmasi) itu minimal 15 persen siswa tidak mampu. Ditunjukkan dari KIP desil 1 sampai 3. Kalau dulu sampai desil 2. Anak panti 3 persen dan anak tidak sekolah (ATS) 2 persen,” jelasnya.
Jumlah lulusan SMP bertambah, namun belum penuhi kuota maksimal SMA/K Negeri
Lebih lanjut, Uswatun mengungkap ada sebanyak 541.073 lulusan siswa SMP tahun ajaran 2023/2024. Jumlah itu pun menurutnya belum sampai 50 persen.
BACA JUGA: Total Pendaftar PPDB Inklusi Capai 130 Siswa, Disdik Semarang: Bukti Tingginya Kesadaran Orang Tua
Kendati demikian, Uswatun menyebut jumlah siswa yang lulus SMP mengalami kenaikan setiap tahunnya.
“Ada yang nambah sekolah, nambah rombel. (Kenaikan siswa) cukup signifikan, untuk ATS setelah data terinput, penjaringannya juga berhasil. Meskipun jumlah optimal belum tercapai,” bebernya.
Uswatun pun turut membeberkan jumlah SMA/K Negeri hingga daya tampung siswa di Jawa Tengah.
“SMAM ada 362 sekolah, 3.308 rombel, dan jumlah siswa (daya tampung) 120.012 siswa. Sementara SMKN ada 305 sekolah, 2.892 rombel, dan jumlah siswa 105.218,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila