Kuliner

Lagi Tren Bake Street, Sekoma Bites Sajikan Pastri Lezat Harga Merakyat, Omzet Harian Tembus Jutaan

×

Lagi Tren Bake Street, Sekoma Bites Sajikan Pastri Lezat Harga Merakyat, Omzet Harian Tembus Jutaan

Sebarkan artikel ini
Sekoma Bites
Ainy Rahmaditya (kanan) saat dijumpai langsung di pop up booth Sekoma Bites, Jalan Citarum, Kota Semarang, Sabtu, 7 Juni 2025 malam. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menyantap manisnya pastri hingga beragam kue lainnya tak hanya bisa dirasakan di toko roti atau patiseri. Saat ini, bisnis kuliner “bake street” tengah meramaikan Kota Semarang, salah satunya yakni Sekoma Bites.

Sekoma Bites merupakan sebuah mini bakery yang menjajakan pastri, kue, hingga jajanan pasar “naik level” di Jalan Citarum, Kota Semarang.

Biasanya, pastri maupun ragam kue lainnya lumrah dijumpai di toko kue maupun restoran. Namun, hadirnya Sekoma Bites mampu membawa cita rasa ala bakery yang bisa semua kalangan nikmati tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.

Bagaimana tidak? Cukup membawa uang Rp2.500 saja pembeli sudah bisa membawa pulang satu jajajan bertajuk “Donat Kampoeng” yang bertabur gula putih lezat.

BACA JUGA: Gegara Telur, Penjual Kue Kering di Semarang Terpaksa Naikkan Harga Hampers

Menariknya, street bakery yang dikelola oleh pasangan suami istri itu juga menjajakan pastri yang lazim khalayak jumpai di toko kue.

Bedanya, harga yang dipatok tak sampai Rp10 ribu. Seperti berry tarts seharga Rp8 ribu, cream puff Rp5 ribu, hingga chocolate castela cake ala Taiwan hanya Rp8 ribu.

Tak ayal, pop up booth milik Sekoma Bites itu dengan gampangnya menarik perhatian pengendara yang sedang melintas di keramaian Jalan Citarum, Kota Semarang.

Bermula preorder online, Sekome Bites ingin jemput pelanggan langsung lewat pastri lezat lagi terjangkau

Pemilik Sekoma Bites, Aini Rahmaditya (29), menuturkan kecintaannya terhadap dunia pastri. Aini yang merupakan lulusan Tata Boga SMKN 6 Semarang ini mulanya berbisnis pastri dan kue dengan sistem preorder (PO) secara daring.

Berawal dari PO, Aini memutuskan untuk berjualan pastri dan kue secara langsung lewat konsep street bakery.

“Rencananya sudah dari tahun lalu, tapi realisasinya baru tahun ini. Aku baru mulai seminggu sebelum puasa kemarin. Aku juga milih tempat ini karena rumah mertua ada di belakang situ, jadi booth ini bisa aku simpan di sana,” ungkap Aini.

Bukan tanpa alasan bagi Aini untuk memulai bisnis pastrinya dengan mengadopsi konsep street bakery. Ia mengaku ingin memperkenalkan pastri dan kuenya ke masyarakat luas secara lebih dekat, tentu dengan harga yang terjangkau.

“Kenapa konsepnya kecil? Karena aku mau menjemput bola, aku mau lebih dekat sama orang-orang,” tutur Ainy.

BACA JUGA: Kue Kering Rumahan di Semarang Jadi Primadona Jelang Lebaran, Pesanan Meningkat 2 Kali Lipat!

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan