Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Lewat Pameran Seni, Suguhkan Perspektif Berbeda Para Tuna Netra

×

Lewat Pameran Seni, Suguhkan Perspektif Berbeda Para Tuna Netra

Sebarkan artikel ini
pameran seni di semarang
Pengkarya Silvani Andalita dan fotografer Ridho K. Sampurno menggelar Pameran Fotografi bertajuk ‘Different Shoot From Another Perspective’ di Tandhok Artspace. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dinding Tandhok Artspace di Jalan Papandayan Nomor 11, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, mendadak penuh dengan belasan karya seni rupa yang hampir memenuhi di salah satu sisi dinding.

Sekilas, karya-karya tersebut adalah hasil fotografi biasa. Hanya sejumlah model yang bergaya di depan kamera. Bahkan terdapat sejumlah “kertas” kosong yang dibiarkan terpajang begitu saja.

Namun, saat mengamati lebih dekat, kertas-kertas kosong itu ternyata adalah kertas dengan huruf braille. Model-modelnya pun bukanlah model biasa, melainkan para tuna netra.

Ya, belasan seni rupa itu merupakan karya dari tuna netra yang dipertontonkan dalam pameran seni rupa bertajuk Different Shoot From Another Perspective’ yang berlangsung dari 14 hingga 24 Oktober 2024 mendatang.

Kreator pameran, Silvani Andalita menjelaskan, pameran ini berangkat dari kegelisahannya terhadap rekan-rekan tuna netra yang jarang terjamah. Ditambah, ia memang memiliki mimpi mengajak teman-teman tuna netra untuk berkarya.

Namun, bukan hanya sebagai objek, tapi juga sebagai subjek.

“Prinsipku, kalau bikin kegiatan atau karya harus segala sesuatu yang punya hasil, ada manfaatnya,” katanya kala beritajateng.tv berkunjung, Rabu, 16 Oktober 2024.

Saat kembali ke Semarang setelah lama tinggal di Bali, ia merasa masih memiliki mimpi yang sama. Yaitu mengajak teman-teman tuna netra di Semarang untuk berkarya bersama.

BACA JUGA: Immersive Lawang Sewu, Wahana Edukasi 3D bak Pameran Seni Harga Murah yang Jadi Favorit Wisatawan!

Singkat cerita, ia kemudian menggandeng fotografer Ridho K. Sampurno untuk mewujudkan mimpi besar itu. Namun, Silvani tak ingin jika pamerannya hanya menampilkan foto-foto biasa.

Ia ingin, pamerannya bermakna besar dengan cerita di dalamnya. Bagi tuna netra, pengunjung pameran, juga dirinya. Silvani pun memutuskan untuk menggali dan merangkum kisah kebutaan dari para modelnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan