Kemudian, jika wisata gunung, maka jalurnya harus tak ada yang crowded (penuh sesak). Selain itu, evakuasi harus bisa berjalan dengan cepat tanpa terkendala jalur yang sesak.
Lebih lanjut, setiap pengelola harus menyiagakan teamwork unit kecil lengkap penanganan di tempat wisata. “Sehingga tidak terjadi lagi komplain dari masyarakat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Libur Nataru, Pemkot Semarang Siapkan Kantong Parkir dan Rekayasa Lalu Lintas Wisata
Luthfi menyebut masyarakat ingin berlibur dan menikmati momentum libur akhir tahunnya di Jawa Tengah dengan nyaman, aman, dan tentunya berkeselamatan.
“Maka faktor keselamatan dan keamanan pengunjung harus para pengelola tempat wisata utamakan pada momentum seperti ini,” tandas Luthfi. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













